Finally i answer!

Buat gua secara pribadi, mendoakan seseorang untuk jadi atau tidak jadi pacar gua adalah cara termanis sayang sama orang. Ini kayak officially orang itu minta sama Tuhan. Dan gua bersyukur banget karena permintaan dan keputusan gua untuk meminta didoakan dulu dengan seseorang diterima dengan baik walau sejujurnya dia mengaku bahwa dia kurang suka karena dia pengen gua jawab langsung saat itu juga.

Akhirnya gua jawab pertanyaan dia tadi malam via telepon. Hahahaha gua deg-degan.. gua bilanglah ke dia kalo “Ya, aku mau…” (Jadi pacar abang wkwkwk :v ) Official deh ya aku jadi pacarnya…

Aku jujur tentang apa yang kurasakan semuanya. Dan penilaianku terhadapnya. Harapanku untuk kami bisa saling jadi orang yang lebih baik melalui hubungan ini.

Cuma dia cerita jugalah proses kenapa dia tertarik sama gua. Dan bagaimana dia susah tidur beberapa hari ini karena dia pikir gua jawab No.

Dia cerita juga apa yang dia suka dari gua dan salah satu yang paling gua ingat karena “kayaknya adek dekat sama Tuhan ya…”

Percayalah gua manusia berdosa, tapi cara dia menilai gua dari sisi itu membuat gua percaya dia emang cowok baik yang takut akan Tuhanlah. Sebelum dia confess his feelings bulan april lalu, dia berdoa sih ya Tuhan kalo jadi ya syukur, terima kasih, dan kalo gak juga ya tidak papa.

Meski dia ngaku gak holy, gua selalu bilang kalo emang ga ada yang holy di dunia ini. Tapi selama kita masih mau terus bertumbuh dalam kerohanian,why not?

Gua ungkapkan kalo ga masalah punya pacar satu instansi (sebelumnya gua menghindari ups wkwkwk :v ), gua mau jadi pacarnya bukan karena paksaan, ya itu sih.

Gua jadi merasa bersalah membuat abangnya mikir gua jawab No! Bener-bener merasa bersalah.

Dan dia akhirnya bilang kalo penantian abang worthy dan terima kasih ya mau jawab sekarang.

Akhirnya gua gak menggantungkan perasaan orang. Ya, itu sih ya. Gua sama dia sama-sama manusia yang gak sempurna, kita saling punya kekurangan satu sama lain, tapi gua selalu berdoa supaya kami bisa saling mengasihi dengan kasih dari Tuhan.

Gua mengakui lah di sini gua sayang sama abang itu. Begitu ya.

Mungkin gua agak cuek, kurang berekspresi, ada gengsiannya juga, tapi itulah yang bisa gua utarakan. Gua melihat dia orang yang seiman, baik, sama sukunya dengan gua (harapan gua sih gitu), sabar, care. So, why not untuk mulai menjalin hubungan pacaran sama dia??

Meski pada awalnya di tahun ini gua gak berniat punya pacar sih, to be honest. Karena gua belum ketemu yang cocok, jadi gua sampe pada tahap capek dan ya ga bikin itu jadi sebuah prioritas gitu. Hehehe

Well, itulah perasaan gua.

I’m officially in relationship with him 🙂

Gua akan belajar mengasihi dia dengan baik dan benar di dalam Tuhan karena gua tahu dia berharga di mata Tuhan 😉


Gua selalu ingat ungkapan ini:

“Taruhlah hatimu jauh di dalam hati Tuhan, agar bila ada seseorang yang ingin mendapatkan hatimu, dia harus tenggelam dalam hati Tuhan.”

Gua senang karena didoakan kencang sama dia menjelang gua jawab ini. Dia sih ngakunya gitu wkwk. But, i trust he did it.

Tuhan Yesus, untuk segala perjalanan percintaan saya yang gagal, tidak berhasil, dan berhasil. I thank God every moment i remember these. Semuanya mendatangkan kebaikan. Tuhan kasih orang yang baik di waktu dan kesempatan yang baik.

Kalo mungkin diantara readers, ada yang merasa bahwa rasanya untuk ketemu orang yang tepat itu ga ada lagi deh.. Hey, gua mau bilang. Doakan aja sama Tuhan, minta apa yang kamu mau, kriterianya (tapi jangan mengawang-ngawang), dan dia pasti kasih sesuai yang kamu harapkan. janjinya setia dan Amin. Tinggal kita persiapkan diri jadi anakNya yang baik aja ntar anakNya yang baik lainnya catch you hehe

Coba deh baca Yohanes 15:7 di Alkitab kamu. Itu yang bikin gua ga takut soal masalah percintaan, dll. Walau beberapa waktu lalu, gua single. Gua percaya aja Tuhan kasih cowok baik-baik yang takut akan Tuhan and He did it 🙂

Once again, terima kasih Tuhan menjawab doaku, menjawab doanya juga 🙂

Gua gak tahu lagi harus bilang apa.. I’m so happy 🙂